Rabu, 25 Desember 2019

GLAD NEWS IS GOOD NEWS


Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat sekaligus "master" humor ironis di Bethlehem, kota Daud. Dialah Sang Penghibur sesungguhnya, turunan dari Daud, leluhur-Nya yang jago menggembalakan domba dan menganggit syair. Daud, yang karena ketekunannya melakukan rutinitas di padang rumput, tak takut pada serigala. Tak takut pada Goliat. Tak takut dipilih menjadi raja menggantikan Saul.

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yang oleh ayah angkatnya di dunia bernama Yusuf, barangkali diajari juga pertukangan sebagaimana umumnya perajin kayu. Tentu, lelaki itu bukan Joko Widodo, pengusaha mebel yang potretnya terpampang di ruang-ruang kelas sekolah dengan peci hitam, dasi hitam, segaris senyum sederhana.

Hari ini telah lahir di hatimu seorang Juruselamat. Hari kemarin, saat kamu sedang berteduh di bawah tenda kaki lima karena hujan lebat, dia menggeliang senang. Meskipun pembaringannya hanyalah tumpukan jerami. Dialah guru yang mengajarkanmu menjadi sahabat, walau kamu tahu ukuran sahabat ialah sebuah candaan dalam pandangan duniawi.

Dia turun ke dalam dunia, menjadi sepadan denganmu, mau solidaritas dengan sedih-pedih-peluh-hingga sembuh-mu.

Namanya Yesus Kristus. Kamu sudah tahu, kan? Kuberi tahu, Dialah "suhu" humor ironis menurut Kierkegaard, filsuf eksistensialis Denmark. Apa lacur? Dia seorang yang mampu menggetarkan pandangan awam tentang menjadi yang tersuci ketika dengan tenang dia mencorek-corek tanah dengan sebutir batu selagi si perempuan dituduh berdosa oleh banyak orang.

Ah, Dia lantas bertutur, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Perjalanan-Nya di dunia terlalu berarti untuk menjadi Anak Manusia bagi kita semua, anak-anak Tuhan.

Sore-sore budhal nang Pasar Minggu
Hore, selamat Natal dan Tahun Baru!


Kamis, 26/12/19; 09.21 WIB.