Panas, gerah, merasa gundah, ada yang membuncah
Getar dada dibuai dambaan hati, siapakah
kau yang kunanti-nanti?
Diam dalam dekapan hangat malam, satu
Rasa ada yang berkembang di sana, di
sela-sela jam dinding rasa kita
Rasa,
ada yang merangkak ke bawah dengan
menjalari satu per dua genggam dan peluk, jadi satu
Satu
Dua kau mendua, aku dua hati, kau di
sana-sini, tetap di hati selalu kunanti
22.14, Rabu, 17 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar