Minggu, 24 Mei 2020

Sebuah Kabar Sukacita


Perawan Maria duduk diam berbalut sepi. Tunangannya, Yusuf si tukang kayu, belum tiba kembali dari karya pertukangannya.

“Sebentar lagi, sebentar lagi,” pikirnya, sambil merapikan kain panjang biru melambari pucuk kepala, pundak, hingga ke dadanya.

Belum kunjung tiba, alih-alih Gabriel mendatanginya. Lewat jendela kamar rumah Maria, Gabriel tiba-tiba menghadirkan dirinya.

Tirai-tirai membuka, semburat sedih memudar.

Kepak-kepak sayapnya, tuk-tuk-tuk langkah kaki Gabriel perlahan.
Tutur mengulur dari Gabriel, “
Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Maria belum mafhum, siapakah gerangan sosok di hadapannya.
Hening sebentar, Maria mencari jawab pada dirinya sendiri.

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia: Yesus,” kata Gabriel.

Maria tak mengerti
Gabriel mengajukan arti

Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya.”

Adakah ini sebuah kabar gembira? Di tengah-tengah semburan kabar bohong-bohong.
Konon katanya era pascakebenaran.

Kata Maria, Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?

Sebab Yusuf belumlah sah memperistrinya. Kelak dia pun hendak menceraikan Maria secara diam-diam.
Sebelum akhirnya Yusuf dari uring-uringan menjadi mengurungkan niatnya itu.

Gabriel menggenggam sepucuk kembang daun di tangan kanannya.
Tongkat kecil bersimbol salib turut mendampinginya.
Ia memberkati Sang Bakal Bunda Allah:

Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. Anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.

Berpusing di hati, Maria menyimpan erat-erat janji Gabriel.

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Malaikat itu lalu meninggalkan dia. Sendiri, tapi sejak itu menjadi jauh dari sepi.


Jakarta, 24 Mei 2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar