: Maria Magdalena
Gelung rambut basahnya mengharumi
kaki-Nya.
Paras lembut mimiknya mengunjukkan
rasa belas kasihan.
Lain hari, orang-orang
mencibirkan bibir dan memalingkan muka dan menggunjingkan dia.
Saat Pemilik Kaki Harum itu
menorehkan noktah di tanah, tak seorang tua jua pun berani melempari si
perempuan.
Tantang Tuhan: Siapa yang merasa
paling benar di antara kamu, hendaklah ia yang pertama melempari perempuan itu
dengan batu.
Semua saling melirik. Mencuri-curi
pandang kalau-kalau ada yang mau mengemuka. Atau terkemuka.
Hampir saja darah tertumpah.
Pergilah. Pulanglah, dosamu sudah
diampuni.
Bangkitlah kamu, permohonkanlah
maaf untukmu, pertama-tama kepada dirimu sendiri.
Jakarta
(14/4/2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar