Selamat dan terima kasih buat Teater Mabuk @teater_mabuk untuk pertunjukan teater “Sangkuriang” pada Jumat malam (23/11/2018) di auditorium Gereja Maria Bunda Karmel Paroki Tomang, Jakarta Barat.
Perpaduan gerak, musik, dan dialog sangat klop dan pas. Energi para pemain
cukup memadai untuk mengatur perpindahan dari satu babak ke babak berikutnya,
dan antaradegan. Padahal beberapa pemain memainkan dua peran atau lebih (double
cast), dengan dialog yang cukup panjang, sarat pesan (baik utk memancing tawa
ataupun pembelajaran).
Kontak antartokoh berhasil dimainkan dengan luwes,
lancar, dan dialogis--kelupaan
dialog bisa dengan sangat percaya diri ditutupi oleh para pemain itu sendiri
dengan improvisasi yang alamiah.👏👍❤
Properti, kostum, dan make up keren, bagus, dan relatif lengkap--bahkan Teater Pagupon aja yang beberapa
bulan lalu pentas "Arok Dedes" di GBB Taman Ismail Marzuki tata
kostumnya kurang kuat mendukung cerita yg dimainkan. Kalau dibandingkan lebih jauh
lagi, "Sangkuriang" dan "Arok-Dedes" sama-sana bernuansa
cerita rakyat (ada kerajaan, romansa, alam hutan). Tapi Sangkuriang bisa lebih
rapat & dinamis memainkan alur cerita. 🙏
Kelemahan dari "Sangkuriang" tentu saja, dengan sekitar 25
pemain, seharusnya bisa membuat klimaks pertunjukan yang lebih jelas dan
memuaskan. Sayangnya, adegan Sangkuriang membalikkan perahu dan menghancurkan
bendungan tidak cukup berhasil tergambar. 😔
Dialog-dialog dari naskah yang disusun dengan bagus sekali oleh Yohanes
Bosco Win (Kak Bambang--juga selaku sutradara) masih banyak belum tersampaikan
dengan jelas dan kuat maksudnya. Yang sebenarnya bermaksud lucu, jadi biasa
saja. Yang menyarankan nasihat, jadi kurang kuat kesannya karena diucapkan
terlalu cepat. Yang menjadi pertentangan batin, saat diucapkan jadi berkesan
deklamasi puisi.
Ini dapat menjadi PR yang bisa dipelajari dan dilatihkan lagi: MENENTUKAN
CARA PENGUCAPAN DIALOG-DIALOG TERTENTU YANG DISESUAIKAN DENGAN
TUJUAN/PESAN/MAKSUDNYA.
Profesionalisme menyajikan sebuah acara pentas sudah cukup baik, makasih
usher dan penyambut penonton yang ramah2. 😎😊
Sebuah tonggak baru
sudah dipancangkan. Semoga dapat diterus-kembangkan dalam produksi pertunjukan
selanjutnya. Gusti Yesus mberkahi. Salamelekom—Shalom alaichem!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar