Selasa, 05 Januari 2016

EPIPHANY (Kedua)

Diampuni dan mengampuni itu kurang-lebih seperti sepasang lelaki dan perempuan yang saling mengutarakan diri masing-masing.

Satu bertutur tentang perasaannya, yang lain mendengar dengan sabar. Tak ada sebuah jeda kecuali jeritan hati yang diliputi selimut kasih.

Kesalahan seorang diberikan maaf oleh suatu keputusan, bukan menunggu waktu tenang perasaan.
Lantas mengakui salah, butuh perjuangan bagi hati menerima diri sendiri. Memaafkan diri sendiri, menerima orang lain sebagai hadiah, dan melepaskan perasaan yang disebut bersalah agar dapat memperoleh maaf.

Semua akan merangkul diri masing-masing dalam pelukan bersama yang meluruhkan ego keduanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar