Sabtu, 23 Januari 2016
Selasa, 05 Januari 2016
EPIPHANY (Kedua)
Diampuni dan mengampuni itu kurang-lebih seperti sepasang lelaki dan perempuan yang saling mengutarakan diri masing-masing.
Satu
bertutur tentang perasaannya, yang lain mendengar dengan sabar. Tak ada
sebuah jeda kecuali jeritan hati yang diliputi selimut kasih.
Kesalahan seorang diberikan maaf oleh suatu keputusan, bukan menunggu waktu tenang perasaan.
Semua akan merangkul diri masing-masing dalam pelukan bersama yang meluruhkan ego keduanya.
Lantas
mengakui salah, butuh perjuangan bagi hati menerima diri sendiri.
Memaafkan diri sendiri, menerima orang lain sebagai hadiah, dan
melepaskan perasaan yang disebut bersalah agar dapat memperoleh maaf.
Langganan:
Postingan (Atom)